hello ..

Assalamu'alaikum .. apa kabar kamu hari ini ??? semoga dalam keadaan sehat selalu . aamiin selalu kunjungi web saya ya , pasti update tentang pendidikan dan info lain tentang bisnis dan ekonomi. Salam pendidikan dari saya Devilia Sugiarto Akuntansi Universitas Gunadarma Assalamu'alaikum .. how are you today ??? hopefully in good health always. Aamiin ..PLEASE always visit my web.. because i'm definitely an update on education and other information about bussinesand economic. regards education from me Devilia Sugiarto Accounting Gunadarma University

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

 Baik saudara-saudara kita gali informasi tentang Manajemen,
yang pertama kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan manajemen .. mari disimak ..



1. Pengertian Manajemen 
    Menurut Profesor Oei Liang Lee , Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan , mengorganisasikan, mengarahkan mengoorganisasikanserta mengawasi.

 Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan , pengawasan untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh seorang manajer karena tugasnya adalah untuk mengolah input menjadi output melalui proses . 



FUNGSI MANAJEMEN
ADA 5 FUNGSI YAITU :

- PLANNING ( PERENCANAAN )

  Proses penidentifikasian tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.

 Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Tujuan diadakan Planning atau Perencanaan dalam sebuah Perusahaan :

Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam Perusahaan.

Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.


Elemen perencanaan
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).


Sasaran

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi.Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.

Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. 

Seringkalistated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.

Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. 

Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. 

Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat gambar).

Pendekatan kedua disebut dengan management by objective (MBO).Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. 

Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.


Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. 

Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.

Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.

Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. 

Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja.

 Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.


- ORGANIZING (ORGANISASI)

Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri atas sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan dan secara sadar dibentuk dan dikoordinasi dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil-hasil yang telah ditetapkan. 

Karena organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang mempunyai pikiran berkembang, maka organisasi akan mempunyai suatu bentuk dan hubungan yang bersifat dinamis, yang akan selalu berusaha untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan eksternal maupun internal .

Salah satu prinsip pengorganisasian adalah terbaginya tugas dalam berbagai unsur organisasi. Pengorganisasian yang efektif adalah membagi habis dan menstrukturkan tugas-tugas kedalam sub-sub unit kerja atau komponen-komponen organisasi ( Syaiful Sagala ( 2008: 62). 
Sedangkan menurut Hadari Nawawi dalam Mulyono (2008:77) menyatakan bahwa organisasi harus profesional yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian perluasan aktivitas yang mengharuskan penambahan jumlah satuan kerja hanya dilakukan bila tidak dapat ditampung dalam satuan kerja yang ada.

Tujuan dan Manfaat Organisasi
Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuannya. 
Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan bersama-sama. 
Wadah memanfaatkan sumber daya dan teknologi bersama-sama. 
Wadah mengembangkan potensi dan spsialisasi yang dimiliki seseorang. 
Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja. 
Wadah mengelola lingkungan bersama-sama. 
Wadah mencari keuntungan bersama-sama. 
Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan. 
Wadah mendapatkan penghargaan. 
Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. 
Wadah menambah pergaulan. 
Wadah memanfaatkan waktu luang

Tipe Organisasi dalam Manajemen
Tipe organisasi dalam manjemen dapat dikategorikan bermacam-macam jenis pembagiannya. Dibawah ini berdasarkan Modul 1 Adaministrasi oleh L.D. White dan H.A. Simon:

Pengorganisasian bagi organisasi lini atau garis. Dalam organisasi lini atau garis ini hanya dikenal 2 (dua) unsur, yaitu: unsur Pimpinan dan unsur Pelaksana.
Pengorganisasian bagi organisasi lini dan staf. Dalam organisasi ini dikenal 3 (tiga) unsur, yaitu: unsur Pimpinan, unsur Pembantu Pimpinan (staf), dan unsur Pelaksana (lini atau garis).

Pengorganisasian bagi organisasi fungsi. organisasi fungsi ialah suatu organisasi yang disusun atas dasar kegiatan dari setiap fungsi, dimana fungsi yang satu dengan yang lain saling ketergantungan.
Pengorganisasian bagi organisasi Panitia. Organisasi Panitia dimaksudkan untuk memecahkan berbagai kendala atau hambatan yang tidak dapat dipecahkan oleh beberapa orang atau banyak orang.

Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit.
Organisasi Informal; Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.

Organisasi Primer; organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak.
Organisasi Sekunder; organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya.

Pengembangan Organisasi dalam Manajemen
Pengembangan organisasi adalah strategi intervensi yang memanfaatkan proses kelompok untuk berfokus pada budaya organisasi secara menyeluruh dalam rangka melakukan perubahan yang diinginkan.



Mula-mula orang berkumpul, diantara mereka mengusulkan untuk membentuk sebuah organisasi, karena orang-orang dalam organisasi berasal dari beragam latar belakang, maka terjadilah sebuah konflik internal antar mereka. Peristiwa ini disebut dengan badai organisasi.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut orang-orang yang ada dalam organisasi itu aturan yang harus ditaati oleh setiap anggota organisasi. Kesepakatan ini disebut dengan norma. Dengan adanya norma ini diharapkan kinerja organisasi dapat berkembang dan mampu mewujudkan apa yang dicita-citakan organisasi.

Lima dimensi perkembangan organisasi menurut Kao dalam Husaini Usman (1991):
Usia organisasi
Besar organisasi
Tahap organisasi
Evolusi dan revolusi organisasi
Rata-rata pertumbuhan organisasi

Tahapan Perkembangan Organisasi menurut Greiner dalam Husaini Usman (1972):
Tahap kreatifitas
Tahap kepemimpinan dan staff yang baru
Tahap pengembangan struktur organisasi yang desentralisasi
Tahap Koordinasi
Tahap perpaduan tindakan yang spontan dalam rangka menyelesaikan perbedaan individu

Perubahan organisasi dalam manajemen
Perubahan organisasi merupakan perpindahan organisasi ke arah yang lebih baik untuk mempertahankan keberadaan organisasi terhadap tuntutan perubahan zaman sehingga organisasi akan berubah menjadi lebih segar dan mengurangi rasa kebekuan pada anggota organisasi itu
Pada diri anggota organisasi yang menolak adanya perubahan dalam organisasi akan cenderung untuk mempertahankan status quo dan berkeyakinan bahwa perubahan organisasi tidak membawa ke arah yang lebih baik.


- DIRECTING (PENGARAHAN)


 Fungsi manajemen (directing) Directing dikatakan sebuah proses dimana para manajer membimbing dan mengawasi kinerja para pekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Mengarahkan dikatakan sebagai jantung dari proses manajemen. Perencanaan, pengorganisasian, staf yang sudah didapat tidak akan penting apabila tidak ada yang mengawasi dan membimbing.

Tindakan pengarahan di mulai dari saat melakukan kegiatan, pengarahan ini dirancang agar pekerja bekerja secara efektif, efisien supaya dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Mengarahkan adalah fungsi membinbing, menginspirasi, mengawasi, supaya tujuan tercapai.

 Karakteristik dari Pengarahan :


1. Fungsi pervasif, pengarahan diperlukan dalam semua tingkatan organisasi, setiap manajer memberikan bimbingan dan inspirasi kepada bawahannya.

2.Kegiatan terus-menerus, pengarahan adalah kegiatan yang berkesinambungan karena terjadi terus menerus sepanjang kehidupan organisasi.

3. Faktor manusia, mengarahkan adalah fungsi yang berhubungan dengan bawahan oleh karena itu hal ini berkaitan dengan faktor manusia. faktor manusia sangat kompleks tidak dapat di prediksi perilaku yang akan dilakukannya.

4. Kegiatan kreatif, fungsi pengarahan membantu mengkonversi rencana menjadi kinerja.

5. Fungsi eksekutif, fungsi pengarahan dilakukan oleh semua manajer dan eksekutif di semua tingkat diseluruh kegiatan dalam organisasi, bawahan menerima instruksi dari atasannya.

Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.

Pengertian pengarahan sendiri yaitu kegiatan untuk menggerakkan atau mengarakan oarang lain supaya bisa dan dapat bekerja dengan baik dalam upaya mencapai tujuan yang di inginkan.
Seorang menejer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. 

Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.

Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:

1) Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2) Memberikan petunjuk umum dan khusus
3) Mempengaruhi anggota, dan
4) memotivasi
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:
a) Motivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
b) Adanya upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota organisasi.
c) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

A. Motivasi

Motivasi sebagai bagian penting dari fungsi pengarahan mempunyai beberapa pengertian, menurut Mc. Ceiied(1961) bahwa dalam diri indifidu terdapat kebutuhan-kebutuhan pokok yang mendorong tingkah lakunya. Adapun kebutuhan pokok menurut maslow ada 5 yaiturasa aman, kebutuhan sosial,kebutuan akan prestasi, dan kebutuhan mempertinggi kapitas kerja.

Sedangkan menurut Harsey dan Blancat(1982)motivasi pada dasarnya adalah kebutuhan , keinginan, dorongan, atau gerakan hati dalam diri seseorang
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan mengenai pengertian motivasi, yaitu suatu keadan yang membuat motif bergerak sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masingindifidu.

Pemahaman motivasi bukan hal yang mudah, karena motivasi meupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorng dan tidak nampak dari luar. Motivasi ini akan dapat turlihat melalui prilaku seseorang. Oleh karena itu ada beberapa pendekatan mengenai motivasi, antara lain:

a) Pendidikan Tradisional

Pendakatan ini diperoleh oleh bapak manajemen frederick W.Tajlor menurut pendekatan ini, motivasi seseorang didorong oleh keinginannya untuk memperoleh gaji. Jadi seseorang akan bergerak apabila ada stimulus berupa uang sebagai upah atas apa yang mereka lakukan dalam hal ini manajemen dianggap lebih tau dibandingkan dengan karyawan, karena pada umumnya karyaman yang malas tidak mau bekerja akan lebih bersemangat untuk bekerja apabila ada stimulus berupa uang tersebut.

b) Pendekatan hubungan manusiawi(human relation)

Salah satu tokoh dalam pendekatan ini adalah Elton Mijo. Pendekatan ini mendorong motivasi seseorang dengan cara sosial, misalnya dengan adanya pengajian rutin mingguan, arisan bulanan dan sebagainya. Yang bisa mendorong mereka untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. Pendekatan ini memperbaiki pendekatan tradisional, karena aspek sosial seseorang tidak hanya pada uang.

c) Pendekatan human resburse management

Pendekatan ini lebih beda dari pendekatan diatas , kalau kedua pendekatan di atas tadi lebih menonjolkan manager, tapi kalau pendekatan ini berpendapat bahwa kepentingan anggota harus diperhitungkan dan pekerjaan itu sendiri dapat memberi motivasi terhadap anggota yg bersangkutan. Di sini tugas manager tidak hanya mendorong anggotanya untuk patuh padanya baik melalui intensif uang maupunmelalui penyediaan kebutuhan sosial.

Dari berbagai pendekatan di atas sudah jelas bahwa motivasi dalam pengarahan merupakan faktor penting yang mendukung prestasi kerja, namun demikian motivasi bukanlah satu-satunya pendukung utama terhadap prestasi kerja. Prestasi kerja seseorang juga tergantung pada faktor lalu yaitu kemampuan dan persepsi peranan. Diantara kunci prestasi kerja yaitu kemampuan yang baik, prestasi peranan yang tepat dan motivasi yang tinggi.

Kesimpulan:

Dari berbagai keterangan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Pengarahan yaitu kegiatan untuk menggerakkan atau mengarakan oarang lain supaya bisa dan dapat bekerja dengan baik dalam upaya mencapai tujuan yang di inginkan.
2. Motivasi yaitu suatu keadan yang membuat motif bergerak sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masingindifidu.

B.Teori Isi Motivasi

Teori isi motivasi merupakan cara lain untuk melihat motivasi yang akan diberikan, teori ini ingin melihat faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berprilaku tertentu, kebutuhan yang diinginkan pada dasarnya. Teori isi ini ingin melihat apa isi dari motivasi tersebut.
Isi teri motivasi ini digolongkan menjadi 3 bagian diantaranya yaitu:

a) Teori Isi Motivasi Moslow
Menurut moslow kebutuhan manusia itu tersusun secara hirarkis misalny akebutuhan pertama mereka adalah kebutuhan fisiologis, setelah kebutuhan itu terpenuhi kemudian bergerak menjadi kebutuhan yang keamananya lebih tinggi yaitu kebutuhan sosial kemudian pengakuan dan yang paling tinggi yaitu aktualisasi penjelasan atau kebutuhan tersebut.

b) Teori Isi Motivasi Aldefer ( ERG )
Teori ini merupakan variasi dari teori moslow, menurut Aldelfer dorongan motivasi terbentuk dari tiga hal yaitu:

E =exticence yaitu bersal dari beberapa kebutuhan fisiologis seperti: makan, minum, gaji dsb.
R = relatedness yang berasal dari kebutuhan bersosialisasi dengan orang lain.
G = growth yang mendorong seseoran untuk lebih kreatif dan produktif.

c) Teori Isi Motivasi David Mc clelland

d) Teori Isi Motivasi Herzberg
Teori ini membagi kebutuhan dasar yang memotivasi manusia menjadi 3 bagian antara lain:

1. kebutuhan akan kekuasaan ( need for power atau n- power ) orang seperti ini biasanya menginginkan posisi kepemumpinan
2.kebutuhan akan afiliasi ( need for affiliation atau n-aff ) orang seperti ini mempunyai hybungan yang akrab, saling memahami dan menyukai hubungan baik dengan orang lain
3.kebutuhan prestasi ( need for achievement atau n-ach ) orang seperti ini menginginkan tantangan, suka bekerja lebih lama dan ingin menjalankan sendiri usahanya, mereka ingin berprestasi dan mempunyai keinginan keras untuk sukses.

Dalam hal ini manager mempunyai n-ach yang lebih tinggi, hal ini disebabkan manager berprestasi dalam lingkungan yang kompetitif.

e) Teori Isi Motivasi Herzberg
Dari hasil wawancaranya dengan para akuntan dan insinyur, Herzberg menyimpulkan bahwa ada dua faktor yang menentukan mativasi seseorang, yaitu:
1) Satisfiers, yaitu pendorang yang dapat mendorong motivasi seseoang
2) Dissatisfier, yaitu faktor yang tidak dapat mendorong motivasi seseoang
Apabila Dissatisfier ini ada, maka orang tersebut akan merasa terganggu dengan pekerjaannya, namun jika sebaliknya motivasi akan dapat muncil dengan sendirinya dari orang tersebut.

Dari beberapa teori diatas seorang menejer dapat menentukan kebutuhan anggota dan dapat memberi motivasi serta membantu anggotanya untuk bekerja agar dapat mencapai tujuan organisasi.

- CONTROLLING (PENGAWASAN)

Fungsi Pengendalian/pengawasan merupakan suatu unsur manajemen untuk melihat apakah segala kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang digariskan dan disamping itu merupakan hal yang penting pula untuk menentukan rencana kerja yang akan datang.

Konntz dan O’Donnell (1964), mengartikan bahwa pengendalian atau pengawasan adalah pengukuran atau perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan organisasi dapat terselenggara dengan baik. Dalam uraian tersebut menggambarkan bahwa pengendalian atau pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang akan dicapai, yaitu standar apa yang sedang dilakukan berupa; pelaksanaan, dan bila mana perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaannya sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

George R. Terry, menyatakan bahwa pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai , yaitu standar, apa yang sedang dihasilkan, yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana, yaitu sesuai standar. Juga merumuskam pengendalian (controlling) sebagai suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah akan dilaksanakan.

Menurut Sukanto Reksohadiprodjo, pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberi petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Lebih lanjut dikatakan bahwa pengawasan terdiri dari penentuan-penentuan standar, supervise kegiatan atau pemeriksaan, pembandingan hasil dengan standar serta mengoreksi kegiatan atau standar.

Menurut Winardi (1990; 380) dalam bukunya Azas-azas Manajemen, dikatakan bahwa prinsip pengawasan efektif membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai dengan rencana.

 Sementara itu Harold Koontz dan Cyril O’Donnell (1988; 558)mengemukakan Azas-azas/Prinsip-prinsip Pengendalian /pengawasan sebagai berikut :

a. Prinsip tercapainya tujuan (principle of assurance of objective),
Pengendalian harus ditujukan ke arah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreksi) untuk menghindarkan penyimpangan/deviasi dari perencanaan.

b. Prinsip efisiensi pengendalian (principle of efesience of control)
Pengendalian efisiensi ini bertujuan untuk menghindarkan deviasi-deviasi dari perencanaan sehingga tidak menimbulkan ha-hal lain yang diluar dugaan.

c. Prinsip tanggung jawab pengendalian (Principle of control responbility)
Pengendalian hanya dapat dilaksanakan apabila managr dapat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana.

d. Prinsip pengendalian terhadap masa depan (principle of future control)
Pengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan, penyimpangan, perencanaan yang akan terjadi, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.

e. Prinsip pengendalian langsung (principle of direct control)
Tehnik control yang paling efektif adalah mengusahakan adanya bawahan yang berkualitas baik.

f. Prinsip refleksi perencanaan (principle of reflection of plan)
Perencanaan harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan perencanaan.

g. Prinsip penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational)
Pengendalian harus dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi. Manager dan bawahannya merupakan sasaran untuk melaksanakan rencana.

h. Prinsip pengendalian individual (principle of individually of control)
Pengendalian dan tehnik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer.

i. Prinsip standar (principle of standar)
Control yang efektif dan efesien memerlukan standar yang tepat sebagai tolak ukur pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai.

j. Prinsip pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point control)
Pengendalian yang efektif dan efesien memerlukan perhatian yang ditentukan factor-faktor yng strategis.

k. Prinsip perkecualian (the exception principle)
Perkecualian ini dapat terjadi keadaan tertentu ketika situasi berubah.

l. Prinsip pengendalian fleksibel (principle of flexibility of control)
Pengendalian harus luwes untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan rencana.

m. Prinsip peninjauan kembali (principle of riview)
System control harus ditinjau berkali-kali agar system yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.

n. Prinsip tindakan (principle of action)
Pengendalian dapat dilakukan apabila ada ukuran-ukuran rencana orgnisasi, staffing, dan directing.

Pengendalian dapat dilakukan melalui tahap-tahap yang telah ditentukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. 

Pendapat tentang pengendalian banyak dilakukan oleh para ahli,antara lain menurut pendapatHasibuan (1990; 225), proses pengendalian atau control dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

a. Menentukan standar-standar atau dasar untuk melakukan control;
b. Mengukur pelaksanaan kerja;
c. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan menentukan deviasi
d. Melakukan tindakan-tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan (deviasi) agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.


Reff : Wikipedia, Ebook pengantar Manajemen Universitas Gunadarma,dan google.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog saya . Jangan sungkan untuk berkomentar agar saya dapat memperbaiki tulisan saya ..thanks .. Success Friends ..